Langkah Megawati Hangestri Pertiwi meninggalkan Red Sparks bukan hanya mengejutkan dunia voli, namun juga menggugah hati media Korea Selatan. Atlet asal Indonesia itu memilih untuk kembali ke tanah air, mengesampingkan kelanjutan karier internasional demi menemani dan merawat ibundanya yang sedang sakit.
Pemberitaan mengenai keputusan Megawati menghiasi berbagai portal olahraga Korea Selatan. Salah satunya adalah Sports Khan yang secara emosional menyampaikan kabar tersebut lewat tajuk utama: “Ibu Lebih Penting daripada Uang…Mega, Jeong Kwan Jang dan Perpisahan Indah.”
Dalam isi beritanya, media tersebut menyebut bahwa Megawati lebih memprioritaskan kedekatan emosional dengan keluarganya, meskipun Red Sparks telah menyodorkan tawaran agar sang pemain tetap bertahan di Korea untuk musim kompetisi mendatang.
“Mega memutuskan tidak memasukkan aplikasi untuk kuota Asia musim depan, yang akan berakhir pada 10 April. Jeonggwanjang berusaha untuk membujuk Mega, seorang pemain kunci, untuk tetap bertahan, tetapi Mega menyatakan keinginan untuk tetap bersama keluarganya karena kesehatan ibunya yang kurang baik,” tulis Sports Khan.
Sumber yang sama juga menyebut bahwa Red Sparks tidak menutup pintu bagi Megawati jika kelak ia ingin kembali ke Korea. Meskipun musim depan ia tidak akan memperkuat tim, harapan untuk reuni masih terbuka di masa yang akan datang.
Selama dua musim mengenakan seragam Red Sparks, Megawati tidak hanya menunjukkan kapasitasnya sebagai atlet kelas dunia, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan tim. Di musim debutnya, ia tampil mengejutkan bak petir di siang bolong, langsung menyabet gelar Best Player di putaran pertama dan mengantar Red Sparks lolos ke babak playoff setelah tujuh tahun paceklik.
Tak berhenti di situ, pemain berusia 25 tahun ini juga menjadi pilar penting saat Red Sparks melangkah ke final liga voli Korea untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir — sebuah prestasi monumental yang mempertegas pengaruh Megawati sebagai sosok krusial dalam tim.
Namun peran Megawati bukan hanya di dalam lapangan. Ia juga membawa perubahan besar di luar arena pertandingan. Gelombang dukungan dari penggemar Indonesia membuat pamor liga voli Korea melonjak di ranah digital. Mulai dari lonjakan jumlah pengikut di akun media sosial klub hingga kehadiran langsung suporter Tanah Air di stadion, semuanya menunjukkan dampak luar biasa dari kehadiran Megawati di Negeri Ginseng.
Keputusan Megawati kembali ke Indonesia menunjukkan bahwa di balik ketenaran dan pencapaian gemilang, ada nilai keluarga yang tetap dijunjung tinggi. Keputusannya adalah pengingat bahwa kemenangan terbesar seorang atlet terkadang bukan hanya di podium juara, melainkan dalam keberanian untuk memilih yang paling berarti di hati.
