Pekerjaan Peningkatan Jalan Teluk Serdang Kecamatan Betara Tanjung Jabung Barat Tanjab Barat Jambi Diduga Jadi Ajang Korupsi

Iklan
Pekerjaan Peningkatan Jalan Teluk Serdang Kecamatan Betara Tanjung Jabung Barat Tanjab Barat Jambi Diduga Jadi Ajang Korupsi
Pekerjaan Peningkatan Jalan Teluk Serdang Kecamatan Betara Tanjung Jabung Barat Tanjab Barat Jambi Diduga Jadi Ajang Korupsi


Tanjab Barat Integrito.id

-Menyoroti bobroknya pekerjaan proyek penanganan Aspal Hotmix Desa Serdang Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Provinsi Jambi, Rabu 18/1/2023.Hal ini terlihat di beberapa titik, permukaan Aspal menggelembung, retak dan bahkan sudah ada yang hancur , sesuai pantauan Media integrito.id dilapangan Selasa 17/1/2023.Proyek peningkatan jalan Teluk Serdang – Parit Deli pengaspalan yang di kerjakan oleh CV RIZKI PUTRA MANDIRI dan KONSULTAN SUPERVISI CV MITRA YENUKO PRATAMA, DIREKSI DINAS PEKERJAAN UMUM dan PENATAAN RUANG (PUPR). dengan Nilai kontrak Rp 5,658,900,000.00 serta Nomor Kontrak 620/800/KONT/KONS-PKK-BM/DPUPR/2022.

Ironisnya pengerjaan aspal yang menelan anggaran milyaran rupiah tersebut baru hitungan hari sudah terlihat dengan jelas hancur hal ini diduga Aspal Hotmix tersebut sangat tipis.

Pengaspalan di jalan Lintas Betara di kawasan sentra pertanian pedesaan itu awalnya di sambut baik oleh warga Desa, namun setelah beberapa hari kemudian permukaan Aspal mulai terlihat retak retak dan hancur lebur, hal senada juga di sampaikan oleh warga setempat.
kerjaan itu baru selesai di kerjakan kata warga setempat, hal tersebut membuat warga cemas salah satunya warga RT 09, sangat membahayakan bagi warga setempat ni,” katanya.Kami sangat kecewa dan itu sangat membahayakan, pekerjaan ini paling lama baru selesai sekitar satu Minggu langsung hancur, pecah tapi kalau tidak salah PT nya masih di dalam kerja, tapi saya nggak tau apakah ini di rehab atau tidak saya tidak tau yang jelas ini membahayakan lah, yang membahayakan itu membuat kita kecewa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, warga mengatakan sangat membahayakan anak -anak, batu – batu yang sudah terlepas dari Aspal itu di tengah jalan membahayakan, terkadang anak bisa main di depan rumah,”tegasnya.

Ditempat terpisah, saat Media mitra nasional.com meminta tanggapan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peneliti Anti Korupsi (Petisi) Syarifuddin AR melalui telepon selulernya mengatakan, diduga kontraktor saat melakukan pengaspalan konsultan tidak ada di lapangan saat mau komunikasi, jadi tahapan itu ketika mau di timbun tanah masih basah atau pemadatan kurang maksimal langsung pengaspalan itu bikin pecah, kata ketua Lsm Petisi.Lanjut Syarifuddin, tidak menyatunya Aspal itu dengan dasar jalan awal jadi dimungkinkan juga Aspal tersebut tipis, serta suhu panas aspal tersebut tidak maksimal itulah terjadi retak dan hancur nya, ketika aspal itu belum menyatu saat di lewati mobil dengan tonase berat,” ujarnya.

Jadi lemahnya pengawasan Konsultan sehingga rekanan mengerjakan semaunya saja, kita minta kepada Dinas PU untuk turun mengecek hasil fisik tersebut dan jika perlu pemeriksaan harus di dampingi Balai karantina Provinsi untuk melihat hasil fisik tersebut baru di bawa ke laboratorium jadi itu bisa menentukan berapa progres yang sudah di laksanakan yang layak di bayar,”tegas (Dd)*

Iklan