Merasakan Langsung Air Bersih Sudah Bau dan Berminyak, Warga Sungai Ning Turun Kejalan Hadang Truk Sampah Menuju TPA Illegal RPT

Iklan
Merasakan Langsung Air Bersih Sudah Bau dan Berminyak, Warga Sungai Ning Turun Kejalan Hadang Truk Sampah Menuju TPA Illegal RPT
Merasakan Langsung Air Bersih Sudah Bau dan Berminyak, Warga Sungai Ning Turun Kejalan Hadang Truk Sampah Menuju TPA Illegal RPT

integrito.id - SUNGAIPENUH - Warga Desa Sungai Ning, kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungaipenuh bergejolak. Gejolak timbul, paska air bersih yang dialiri ke rumah warga sudah bau dan berminyak. 

Ini disebabkan, pemerintah Kota Sungaipenuh membuang sampah di lokasi ulu sungai Renah Padan Tinggi (RPT). Dampaknya, warga melakukan aksi demonstrasi turun kejalan menghadang truk sampah yang melewati Desa tersebut.

"Air yang biasanya kami terima bersih, sekarang sudah berminyak, bau dan kotor. Jangankan untuk diminum, mandi, untuk mencuci saja tidak bisa digunakan lagi," terang warga Sungai Ning kepada wartawan saat mereka ramai - ramai turun kejalan menghadang truk sampah milik Pemkot Sungai Penuh, Selasa (19/7).

"Tadi, ada 2 truk sampah Dinas Lingkungan Hidup kita balik paksa," terangnya 

Yosep Rizal warga Desa Sungai Ning menambahkan, saat aksi yang dilakukan tadi, Kapolres Kerinci langsung turun kelokasi tempat pembuangan sampah Renah Padan Tinggi.  

Dari lokasi, terdapat tumpukan sampah bercampur tanah yang masuk kedalam Sungai sumber air bersih. 

"Tadi pak Kapolres bersama warga langsung meninjau lokasi TPA Illegal RPT. Disana, dibuat tembok penahan untuk sampah dari tanah. Supaya sampah tidak mengalir ke Sungai," ujar Cecep

"Baru - baru ini terjadi hujan besar, mengakibatkan tembok dari tanah yang dibuat longsor. Air bekas tumpukan sampah itu langsung mengalir ke Sungai dan mencemarkan air bersih warga," terangnya 

Ditambahkannya, sore tadi terjadi negosasi antara Pemkot Sungaipenuh dengan warga. Dalam negosasi itu tidak ada titik temu. Pasalnya, warga tetap meminta Pemkot tidak boleh buah sampah di RPT lagi.

" Tidak ada titik temu. Warga sini sudah merasakan efek buruk secara langsung keberadaan TPA Illegal RPT. Warga minta RPT tetap ditutup," tegasnya(*)

Iklan